- Kakanwil Kemenkumham Sumut - Rektor USU Tandatangani Nota Kesepahaman
- TNI AD Tegaskan Video Pernyataan Serda Ucok di Tiktok Adalah Upaya Adu Domba
- Lagi, Kapolda Sumut Turun gunung gerebek Lokasi Judi di Kompleks Perumahan Elit Medan
- Pangdam I/BB Terima Audensi pimpinan PTPN II Beserta Staff
- Yonif Raider 100/PS berbagi kebahagian
- Pangdam I Bukit Barisan Gelar Safari Subuh Arafah ke 9 di Masjid Pondok Pesantren Jabal Noor Sei Mencirim
- Pangdam I/BB resmikan bangunan kantor Koramil 02/Sekupang Kodim 0316/Batam
- Pangdam I/BB Mendampingi Panglima TNI Dalam Kegiatan Peng-Anugerahan Warga Kehormatan Korps Marinir
- Dari Tahun 2021 hingga Agustus 2022, Kejaksaan Simalungun belum juga Kantongi Bukti Korupsi Sewa Tanah tapian Dolok Seluas 200 Ha
- Kasdam I/BB Dampingi Aster Kasad Tandatangani PKS Antara DJBC dan TNI AD
Ahli Kejiwaan pribadi Sebut Marshanda sungguh Keterlaluan

LEWAT sebuah video berjudul “The Truth Part #1” yang diunggah ke Youtube Kamis (7/8) malam, Marshanda muncul menjelaskan insiden penjemputan paksa yang dia alami pada 26 Juli 2014 lalu.
Saat itu, saat sedang berada di kamar apartemennya, Caca--sapaan akrabnya--mengaku didatangi oleh tak kurang dari 7 orang. Mereka terdiri dari 3 petugas dari rumah sakit jiwa, petugas kepolisian, petugas keamanan apartemen, serta pengurus apartemen.
Pada kesempatan itu, menurut Caca, perawat laki-laki dan perempuan memaksa dirinya untuk disuntuk dan dibawa ke rumah sakit untuk diopname.
Baca Lainnya :
- Ketika kata Ciyus Terucap dari Mulut Jokowi1
- Ghazali: Putaran Kedua Pilkada DKI Ketat1
- Tuntut THR, Ratusan Pekerja Transjakarta Mogok1
- Foto Panas Beredar Lagi, Nikita Mirzani Syok1
“Aku enggak terima dan dengan hormat meminta mereka untuk keluar dari apartemen aku. Kareka aku sudah merasa enggak nyaman,” bilang ibu satu anak itu.
Namun sang perawat tetap pada pendiriannya dan kemudian menelepon dr. Richard Budiman, dokter ahli kejiwaan yang selama ini menangani Caca. Telepon itu kemudian diberikan kepada Caca.
“dr. Richard bilang, 'Ca, beberapa hari ini kamu sudah keterlaluan lho, Ca. Sudah banyak tindakan kamu yang keluar jalur, sudah banyak diomongin di TV',” Caca menirukan apa yang dikatakan dr. Richard di seberang telepon.
“Saya enggak nangkap apa yang disebut keluar jalur secara psikis. Akhirnya saya bilang, yasudah dok, saya telepon pengacara saya dulu deh,” lanjutnya.
Usaha Caca untuk menghubungi pengacara OC Kaligis saat itu sia-sia. Teleponnya tak diangkat. Karena terus didesak, bintang sinetron “Bidadari” itu akhirnya pasrah menerima suntikan di lengan kanan dan kirinya.
