- Wujudkan Deliserdang Berseri, Yonif Mekanis 121/MK Gelar Karya Bakti Jumat Bersih
- Satgas KIZI XX-S MONUSCO Berbagi Pengetahuan Agama Kepada Warga Di Kongo
- Dua Babin Langsa Barat, Pantau Pasar Murah Sambut Lebaran Haji 1443 H
- APARAT GABUNGAN TNI-POLRI TANGKAP DUA TERDUGA PELAKU PEMBAKARAN KANTOR DISTRIK ABENAHO
- Buka AKS TNI AD, Kasad : Pemimpin Harus Dapat Menjawab Tantangan di Era Perubahan
- Prajurit Yonif Mekanis 121/MK Laksanakan Karya Bakti Guna Jaga Kesehatan Warga & Cegah Wabah DBD
- Seorang Ibu Tewas Banjir Darah Dibunuh Anaknya
- Polsek Medan Timur Tangkap Tersangka Pembobol Toko Dan Pencurian Pagar Besi
- Aksi Peduli Pendidikan, Satgas Yonmek XXIII-P/UNIFIL Berikan Penyuluhan Dan Donasi Di Daerah Misi
- Satuan Polisi Militer TNI AD Harus \"Responsif Dan Berintegritas\"
Nyanyikan Anti Putin, Personel Pussy Riot Dibui

Keterangan Gambar : Pussy Riot
Rusia - Pengadilan Rusia memvonis penjara dua tahun personel band Pussy Riot karena menyanyikan lagu anti Presiden Vladimir Putin.
Pengadilan menetapkan tiga anggota band itu bersalah melakukan 'hooliganisme' dengan motivasi agama.
Hakim Marina Syrova mengatakan para anggota band "secara berhati-hati merencanakan" nyanyian mereka tanggal 21 Februari lalu di dalam katedral di Moskow. "Tolokonnikova, Alyokhina dan Samutsevich melakukan "hooliganisme" -- dengan kata lain pelanggaran berat ketertiban umum," kata Syrova.
"Pengadilan menyatakan mereka bersalah. Pengadilan meraih putusan berdasarkan kesaksian terdakwa sendiri dan bukti lain," tambahnya.
Jaksa menuntut hukuman tiga tahun penjara atas tiga anggota band itu.
Para pendukung band itu melakukan protes di sejumlah tempat di Moskow. Keamanan ketat pun diterapkan dan sejumlah jalan ditutup.
Pussy Riot mengecam kasus tersebut yang mereka katakan diorganisir Putin.
Buat Marah Gereja
Sejumah selebriti termasuk bintang pop Amerika, Madonna, menyerukan agar mereka dibebaskan.
Ketiga anggota band itu mengatakan "doa punk" mereka adalah tindak politik untuk memprotes gereja ortodoks Rusia yang mendukung Presiden Putin.
Dalam penampilan seronok mereka di dekat altar mereka meminta Bunda Maria untuk "menggeser Putin".
Nyanyian mereka membuat marah gereja Ortodoks dan ketua gereka Kirill menyebutkan penampilan itu sama saja dengan penghujatan agama. Namun sejumlah warga Rusia menganggap kasus itu sebagai upaya pemerintah membungkam kritikan.
