- Pangdam I/BB : Nostalgia bangku sekolah
- Pangdam I/BB : Melalui Apel Komandan Satuan Bangkitkan moril maupun Semangat Baru Prajurit
- Sadis!!! Dibantu Ayah dan Ibu Tersangka, Driver Mobil Travel Dibakar dan Dikubur di Padang Tualang
- Hoax!!! Bupati Labuhanbatu Terima Penghargaan Bupati Terbaik dari Ombudsman
- SATGAS PAMTAS YONIF 126/KC TEMUKAN LADANG GANJA DI WILAYAH PERBATASAN PAPUA
- SATGAS PAMTAS YONIF 126/KC TEMUKAN LADANG GANJA DI WILAYAH PERBATASAN PAPUA
- Danrindam I/BB Bentuk Prajurit Handal melalui Pendidikan Pembentukan Bintara TNI AD, TA 2022
- Kasad Terima Penobatan Gelar Adat Raja Sonbai
- Waasops Panglima TNI Inspeksi Latma Trilateral Crocodile Response Exercise
- TNI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Badai Siklon Tropis di Belesia
Ghazali: Putaran Kedua Pilkada DKI Ketat

Keterangan Gambar : Joko Widodo (kiri), Fauzi Bowo (kanan)
Jakata - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Effendi Ghazali, mengungkapkan pada putaran kedua pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada September mendatang, akan terjadi persaingan ketat antara pasangan Joko Widodo-Basuki T Purnaka dengan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.
“Kami telah mengadakan survey internal, dan hasilnya, akan terjadi persaingan ketat antara Pak Jokowi dan Pak Fauzi Bowo. Tidak seperti hasil sebelumnya yang memang jauh jarak perolehannya,” ujarnya ditemui di acara open house yang diadakan Gubernur Fauzi Bowo, di rumah dinasnya Jalan Taman Suropati No. 7, Jakarta Pusat, Minggu (19/08/2012).
Meski demikian, Effendi urung menyebutkan nilai dari survey yang dilakukan oleh pihaknya, mengingat masih ada margin eror yang besar dari 450 responden yang dilakukan survey. “Siapa yang lebih unggul, belum bisa saya kasih tahu sekarang, karena survey kami agak besar margin errornya,” jelasnya.
Menyinggung maraknya penggunaan isu SARA yang terjadi selama bulan ramadhan kemarin, Effendi angkat bicara. Menurutnya, penggunaan isu SARA yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu sudah menimbulkan dampak yang besar, baik di kalangan masyarakat bawah maupun untuk calon pasangan. “Itu jelas ada dampaknya. Bahkan pengaruhnya cukup besar untuk pilkada putaran kedua nanti,” tandasnya.
