- Pangdam I/BB : Nostalgia bangku sekolah
- Pangdam I/BB : Melalui Apel Komandan Satuan Bangkitkan moril maupun Semangat Baru Prajurit
- Sadis!!! Dibantu Ayah dan Ibu Tersangka, Driver Mobil Travel Dibakar dan Dikubur di Padang Tualang
- Hoax!!! Bupati Labuhanbatu Terima Penghargaan Bupati Terbaik dari Ombudsman
- SATGAS PAMTAS YONIF 126/KC TEMUKAN LADANG GANJA DI WILAYAH PERBATASAN PAPUA
- SATGAS PAMTAS YONIF 126/KC TEMUKAN LADANG GANJA DI WILAYAH PERBATASAN PAPUA
- Danrindam I/BB Bentuk Prajurit Handal melalui Pendidikan Pembentukan Bintara TNI AD, TA 2022
- Kasad Terima Penobatan Gelar Adat Raja Sonbai
- Waasops Panglima TNI Inspeksi Latma Trilateral Crocodile Response Exercise
- TNI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Badai Siklon Tropis di Belesia
Laksa Betawi yang Menggugah Selera international
Makanan khas betawi yang satu ini memang sudah agak jarang bisa ditemui. Namun bukan berarti punah. Di beberapa lokasi tertentu, anda masih bisa menemukan Laksa betawi. Bagi anda yang belum mengetahui apa itu Laksa Betawi, Laksa betawi adalah Penganan berjenis mie yang diberi bumbu. Laksa Betawi memiliki kuah berwarna kekuningan. Campuran udang rebon yang ada dalam kuah laksa, membuat rasanya menjadi segar dan di padu aroma khas udang.
Selain itu, Makanan ini menggunakan Ketupat. Isi dari ketupat laksa betawi adalah irisan ketupat, telur, kemangi, tauge. kucai, bihun, perkedel, dan bawang goreng, serta kuahnya yang kental dengan taburan udang kering. Namun ada yang bilang bahwa Bihun dan perkedel hanya variasi tambahan dari laksa, bukan bawaan asli nya.
Cara lain untuk menikmati Laksa adalah menggunakan Semur betawi. Paduan rasa manis pada semur, tentu nya akan menambah rasa gurih di lidah. Namun hal ini bukan suatu keharusan. Tergantung selera masing-masing.
Cara mengolah Laksa Betawi
Mengolah laksa betawi susah-susah gampang. Bumbunya sederhana, terdiri dari kunyit, lengkuas, sereh, daun salam, daun jeruk, jahe, jintan, lada, temu kunci, serta dua kilogram udang rebon. Semua bumbu dihaluskan dengan lumpang lalu ditumis dan dicampur dengan santan cair.
Bumbu baru ditambahkan dengan santan kental. Proses ini dilakukan sampai tiga kali. Sejak dahulu hingga sekarang. Dengan proses yang agak rumit, tidak aneh kalau makanan ini jadi agak langka. Orang maunya langsung jadi tanpa memikirkan cara pembuatannya.
